This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 19 Februari 2015

Keajaiban Dunia ke-8: Coumpounding Interest

Jangan Dibaca jika tidak bermanfaat.
Ini adalah cerita tentang Albert Einstein, ketika dia datang ke Amerika Serikat. Dia ditanya oleh seorang Wartawan, “Einstein, apa yang kamu suka dari Amerika?” Dia menjawab, “Saya suka keajaiban dunia ke-8 ada di Amerika, yaitu Compunding Interest; bunga di bungakan atau hasil yang digulungkan.”
Apa maksud Albert ini?
Dia percaya bahwa salah satu keajaiban dunia yang ada adalah prinsip bunga berbunga atau hasil yang digulungkan sedemikian rupa (bagi yang menganggap bunga itu haram).
Hal ini jarang diketahui oleh banyak orang karena tidak pernah diajarkan. Pernahkah Anda tahu bahwa jika kita investasi Rp100;/ bulan, dengan tingkat hasil 25%/tahun, selama 50 tahun hasilnya akan berapa?
Sebagian besar dari Anda PASTI akan salah dalam menjawabnya. Sebelum kita tahu hasilnya, kita hitung dulu berapa uang yang Anda sisihkan. Anda hanya menyisihkan Rp100;/bulan, Rp1.200;/tahun, Rp12.000;/10 tahun, dan Rp60.000; selama 50 tahun. Tapi hasilnya adalah Rp1.179.977.680,5 jadi lebih dari 1 Milyar.
Tapi kog tiba-tiba bisa dapat hasil sebesar itu?
Prinsip utamanya adalah mengeluarkan lebih sedikit daripada yang diterima, dan menginvestasikannya, kemudian menginvestasikan ulang hasilnya untuk pertumbuhan bunga-berbunga (hasil digulungkan) sampai kita mencapai satu jumlah yang massive sampai kita mendapatkan satu jumlah yang menghasilkan sesuai dengan jumlah yang Anda inginkan.
Kita akan bahas dengan menggunakan contoh di atas dengan sedikit modifikasi supaya lebih mudah difahami(mohon berupaya sedikit lebih keras untuk memahaminya demi masa depan Anda).
Jika sebulan Anda mengeluarkan Rp100; akan jadi Rp1.200; setahun. Setelah satu tahun berjalan, berarti Anda akan mendapatkan hasil Rp300; (hasil ini adalah perkalian dari Rp1.200; modal Anda dikali 25% yang merupakan hasil investasi Anda). Dari hasil ini Anda masukkan lagi ke investasi, sehingga modal Anda menjadi Rp1.500; di awal tahun kedua.
Dan di akhir tahun kedua berarti Anda memiliki modal sebesar Rp2.700; (hasil dari Rp1.500; di tahun pertama ditambah Rp1.200; di tahun kedua). Setelah itu, diakhir tahun kedua Anda akan mendapat hasil Rp675; (hasil kali Rp2.700; modal Anda dengan 25% hasil investasi). Sehingga modal Anda akan jadi Rp3.375; (penjumlahan modal Rp2.700; dengan hasil investasi Rp675;) di akhir tahun kedua.
Begitu seterusnya sampai tahun ke-50. Silahkan lihat tabel dibawah.
Jangan sepelekan uang Anda, jika Anda memiliki Rp150.000;/bulan dengan tingkat hasil 25% selama 15 tahun akan menjadi Rp299.504.814;. Atau jika Anda memiliki uang Rp1.000.000;/bulan dengan tingkat hasil 20% selama 15 tahun akan menjadi Rp1.153.889.902; atau jika disesuaikan dengan inflasi akan sama dengan 375 juta saat ini.
Inilah filosofi dari compounding interest, dapat kita gunakan untuk berinvestasi dalam jangka panjang.
Maaf dengan kalimat dibawah judul, hanya bercanda.
Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca.Jika Anda merasa bermanfaat silahkan Anda berikan informasi ini kepada orang terkasih.

Salam
Ilham Romadona

Belanja, Pertimbangkanlah Need and Want

Apakah Anda mengalami pergi ke toko, pasar, atau supermarket tanpa tahu apa yang Anda benar-benar butuhkan? Tahukah Anda? Ketika kita terjebak dalam situasi seperti ini, Anda akan mudah terjebak untuk membeli barang lebih banyak sekaligus lebih mahal. Pergi untuk berbelanja barang “X” lalu melihat barang “Y”, Anda menambah barang belanjaan karena ‘merasa butuh’. Setelah sampai di rumah, mungkin barang itu digunakan namun seringkali kita tidak memerlukan barang tadi.
Coba kita hitung-hitung berapa uang yang Anda keluarkan untuk barang yang belum Anda persiapkan. Misalkan dalam sebulan Anda berbelanja sebesar 2 juta, dan persentase untuk uang yang Anda keluarkan untuk barang tanpa rencana “Y” tadi 30%. Berarti dalam sebulan Anda keluar uang 600ribu, dalam 1 tahun 7,2 juta. Lumayan juga yah.
Itulah kebiasaan yang membuat Anda sering tidak memiliki tabungan bahkan menumpuk banyak hutang (apalagi hutang kartu kredit 36%/tahun, hehehe). Yang muda jangan merasa “Ah, itu masih lama.” Karena kebiasaan seringkali sulit dihentikan. Penghasilan Anda sebesar apapun, jika tidak bisa mengatur juga akan terjebak.
Untuk itu mari kita belajar bagaimana mengantisipasi kebiasaan tadi. Belajarlah untuk selalu ingat kata ”Need and Want”. Need artinya keperluan atau kebutuhan, sedangkan want artinya lebih ke keinginan atau kemauan. Biasakanlah dalam berbelanja tanyakanlah, barang ini saya butuhkan atau saya inginkan ya.
Terus apa perbedaannya antara Need dan Want?
Need/kebutuhan berarti Anda harus memenuhi barang itu hari ini, saat ini, sekarang juga. Barang tadi lebih kepada barang-barang pokok dan sesuatu yang harus terpenuhi jika Anda tidak memenuhi barang tadi akan menyebabkan Anda sulit beraktifitas ataupun meninggal dunia. Misal, makan, obat, pakaian.
Sedangkan Want/keinginan berarti Anda tidak harus memenuhi barang itu saat ini, bisa di tunda besok atau bulan depan, jika Anda tidak memenuhinya tidak akan menmbuat Anda kesulitan beraktifitas dan tidak berpotensi meninggal dunia.
Bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari?
Ketika akan berbelanja, berhentilah di rumah sejenak untuk memikirkan barang-barang yang Anda butuhkan. Setelah itu tulislah ke dalam daftar belanja, dan belanjalah sesuai dengan apa yang Anda tuliskan. Jangan sampai membeli barang-barang diluar list barang belanjaan Anda.
Ketika ingin membeli pakaian, belilah secara periodik. Bisa 1 bulan sekali, 3 bulan sekali, 1 tahun sekali atau 10 tahun sekali hehehe. Dengan pola seperti ini Anda bisa memiliki budget yang sesuai dengan pakaian idaman Anda. Juga tidak menumpuk baju-baju Anda karena terlalu sering berbelanja.
Keuntungan yang bisa Anda dapatkan sangat banyak dan seringkali memiliki efek beruntut.
1. Anda akan menghemat uang Anda dan memenuhi kebutuhan Anda. Dari contoh diatas Anda bisa menghemat 7,2 juta per tahun.
2. Anda bisa terbebas dari ancaman hutang, dan memiliki kualitas hidup lebih baik.
3. Anda bisa memiliki investasi untuk masa depan dengan mengalokasikan dana sisa Anda. Dari contoh tadijika Anda investasikan dengan tingkat hasil 15% secara 10 tahun akan menjadi Rp169.858.409; atau hampir 170 juta
4. Anda bisa sering berbagi dengan orang-orang yang Anda cintai atau orang yang membutuhkan. Jiwa Anda akan lebih sehat dengan berbagi.
Semoga bermanfaat dan bisa menjawab persoalan Anda.  Terima kasih atas perhatian Anda dalam membaca tulisan ini.
Salam Sejahtera Bahagia
Ilham romadona

Apa itu Reksadana? Bagaimana Reksadana Bekerja? Apa Keuntungan Reksadana?

Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk kita semua.
Keinginan kita untuk bisa berinvestasi, sering kali terkendala oleh terbatasnya waktu, pengetahuan serta uang yang bisa kita investasikan. Reksadana merupakan salah satu pilihan investasi untuk memudahkan kita dalam mengatasi kendala di atas. Sebagai produk investasi, reksadana mampu menghasilkan keuntungan maupun kerugian serta yang perlu diingat, dalam berinvestasi tidak ada jaminan dalam menghasilkan keuntungan.
Reksadana adalah bentuk investasi secara kolektif dimana terdapat manajer investasi yang akan mengelola dana secara profesional. Mudahnya, uang investor akan di kumpulkan menjadi satu (secara kolektif) kemudian akan dikelola oleh pihak yang berkompeten dalam investasi (manajer investasi) dan dimasukkan kepada beberapa instrumen investasi seperti deposito, obligasi, saham untuk meminimalkan resiko dan memberikan tingkat hasil yang proporsional (secara profesional).
Ketika kita ingin berinvestasi di reksadana, kita bisa mendatangi pihak-pihak yang berprofesi sebagai agen penjual reksadana. Agen penjual reksadana tadi harus memiliki ijin khusus yaitu WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksadana). Namun karena masyarakat lebih akrab dengan perbankan, reksadana juga dijual melalui perbankan untuk mempermudah masyarakat dalam berinvestasi. Perbankan yang bekerjasama menjual reksadana juga harus memiliki ijin APERD (Agen Penjual Reksadana).
Hanya dengan uang 100 ribu kita bisa memulai untuk berinvestasi di reksadana (produk tertentu). Uang tadi bisa digunakan untuk membeli reksadana. Kemudian, ketika kita membeli reksadana, akan dikenakan biaya pembelian (subscription fee) sebesar 0,5-2% dari dana yang kita belikan reksadana. Misal kita investasi sebesar 1 juta, jika biaya pembelian 1% maka biaya pembelian sebesar 10 ribu.
Ketika kita akan berinvestasi di reksadana, kita tentukan terlebih dahulu tujuan keuangan, profil resiko, dan tingkat hasil yang diinginan. Tujuan keuangan berkaitan erat dengan “untuk apa uang hasil investasi ini digunakan dan berapa lama waktunya”. Profil resiko adalah kemampuan dalam menanggung resiko yang bisa terjadi dari investasi, sehingga kita bisa benar-benar siap jika uang malah turun sebesar 30%.
Reksadana dibagi menjadi empat, yaitu; reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.
1. Reksadana Pasar Uang
Untuk investasi jangka pendek dan menengah, tujuan keuangan kita antara 1-2 tahun. Dengan tingkat hasil (rata-rata dari tahun sebelumnya) sebesar 6,5 – 8% net off tax (sudah tidak dipotong pajak).
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Untuk investasi jangka menengah, tujuan keuangan kita antara 2-3 tahun. Dengan tingkat hasil (rata-rata dari tahun sebelumnya) sebesar 8-12%.
3. Reksadana Campuran
Untuk investasi jangka panjang, tujuan keuangan kita antara 3-5 tahun. Dengan tingkat hasil (rata-rata dari tahun sebelumnya) 15–20%.
4. Reksadana Saham
Untuk investasi jangka panjang, tujuan keuangan kita lebih dari 5 tahun. Dengan tingkat hasil >20%.
Demikian yang bisa saya sharingkan pada pagi hari ini. Tulisan ini hanya menjadi bahan pertimbangan Anda dalam berinvestasi, dan bukan sebuah perintah untuk berinvestasi dalam produk tertentu. Terima kasih untuk waktu yang Anda luangkan untuk membaca tulisan ini.
Salam Profit,
Ilham Romadona

Jumat, 13 Februari 2015

Investasi: Ibarat Pohon Mampu Tumbuh, Berbuah, ataupun Mati


Selamat Pagi, salam sejahtera untuk Kita semua.

Pernahkah Anda mendengar bahwa ada seseorang yang mendadak bisa KAYA dalam sekejap? Atau mungkin Anda melihat orang yang kehilangan uangnya karena investasi bodong? Atau mungkin Anda mengalami sendiri dijanjikan seseorang mendapat imbalan tertentu dengan menyetor sejumlah uang?

Yah itulah Investasi, yang bisa membuat Anda kaya raya, kehilangan uang, ataupun kehilangan logika berpikir Anda karena tergiur oleh hasil investasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Karena Kita sudah tahu pengertiannya, Kita coba menggunakan ilustrasi.
Ketika Bunga (hanya contoh) mempunyai uang Rp1.000.000,00, kemudian uang tadi ia berikan kepada Mawar (bukan nama sebenarnya) untuk modal usaha retail/berjualan kosmetik. Singkat cerita, setelah 6 bulan berjalan Mawar mampu memperbesar produk dari modal taddi menjadi Rp2.500.000;. Inilah yang dimaksud investasi mampu tumbuh, karena hanya dengan modal 1 juta bisa menjadi 2,5 juta. Kemudian, diakhir bulan ke-7 Mawar menghasilan laba sebesar Rp1.000.000;, maka Mawar membagikan keuntungannya kepada Bunga sebesar 500ribu. Ini disebut berbuah, karena tanpa harus mengurangi modal, Bunga mendapat 500ribu. Setelah usaha berjalan 2 tahun, tiba-tiba barang dagangan dan uang Mawar ludes terbakar. Berarti investasi Bunga kepada Mawar hilang seluruhnya.

Inilah yang dimaksud dengan investasi bisa menjadikan Anda KAYA, atau kehilangan uang. Perbedaan mendasar agar Anda mampu menghasilkan uang atau kehilangan uang dengan investasi adalah ilmu.Silahkan Anda lihat tulisan Saya berikutnya, hehehe.

Kenapa Anda bisa kaya dengan Investasi? Karena hanya dengan menyisihkan uang Rp250.000;/ bulan, selama 15 tahun, dengan tingkat hasil 20% Anda akan mendapatkan Rp278.924.976; atau hampir 300 juta. Padahal total uang yang Anda keluarkan hanya 45juta. Kalau Anda rajin investasi sampai 20 tahun hasilnya bumi dengan langit, bisa mencapai Rp777.412.959;, dengan uang yang Anda keluarkan sebesar 60 juta. Bagaimana caranya? Lihat tulisan berikutnya.

Terima kasih atas perhatian Anda, jangan sampai ilmu ini hanya sampai di Anda. Silahkan Anda sebarkan kepada orang-orang yang Anda cintai.

Salam Mulia,


Ilham Romadona

Sabtu, 07 Juni 2014

BI Checking - Tips mengetahui blacklist dari BI (utk para calon Nasabah Kredit) 2

Ilustrasi proses IDI HIstoris

Permintaan IDI Historis melalui Lembaga Keuangan

1.a Masyarakat mengajukan permohonan untuk melihat data IDI Historis kepada lembaga keuangan, tempat debitur tersebut mengajukan permohonan penyediaan dana/pembiayaan.
2.a Lembaga Keuangan anggota Biro Informasi Kredit mencari informasi mengenai data fasilitas (BI Checking).
3.a Hasil permintaan IDI berupa IDI Historis yang berisi data fasilitas yang dimiliki oleh Masyarakat tersebut.
4.a Lembaga keuangan memberikan IDI Historis dalam bentuk hardcopy kepada masyarakat yang meminta.

Permintaan IDI Historis melalui Gerai Info

1.b Masyarakat mengajukan permohonan untuk melihat data IDI Historis kepada BI melalui Gerai Info.
2.b Petugas Gerai Info melakukan BI Checking.
3.b Hasil permintaan IDI berupa IDI Historis yang berisi data fasilitas yang dimiliki oleh Masyarakat tersebut.
4.b Petugas Gerai Info memberikan IDI Historis dalam bentuk hardcopy kepada masyarakat yang meminta.

Permintaan IDI Historis secara online

1.c Masyarakat mengajukan permohonan untuk melihat data IDI Historis dengan mengisi formulir dalam Website BI (secara online) . BI akan melakukan pengecekan data debitur. Apabila data yang diisi tidak ada yang cocok dengan data yang dilaporkan lembaga keuangan, maka BI akan mengirimkan jawaban kepada pemohon melalui email bahwa data yang bersangkutan tidak ada. Apabila data yang diisi sesuai dengan data yang dilaporkan lembaga keuangan , maka BI akan mengirimkan jawaban kepada pemohon melalui email bahwa data yang bersangkutan ada dan dapat diambil di Gerai Info Bank Indonesia pada hari dan jam tertentu dengan membawa persyaratan yang diperlukan.

sumber : http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan...oris/Workflow/

Cara mengetahui IDI Historis kita di BI secara Online 
agan cukup isi formulir
setelah kita kirim form tersebut dgn lengkap dan jujur, BI akan menjawab melalui email kita beserta laporan historis nya.....

Cara ke2 adalah cara Offline
atau secara langsung datang ke kantor BI terdekat pun bisa gan, dgn mengisi form seperti diatas....

Gerai Info
Menara Sjafruddin Prawiranegara Lt. Dasar
Jln M.H.Thamrin No.2
Jakarta 10350

Waktu kunjungan:
Senin - Jumat,
pk.08.30 - 15.30 WIB (hari libur nasional tutup)
Gratis, tanpa dipungut biaya 

Jika Kita Merasa IDI Historis Tidak Sesuai

Ketidaksesuaian IDI Historis
Apabila masyarakat sebagai debitur menemukan ketidaksesuaian antara data pada IDI Historis dan data debitur sebenarnya, maka debitur yang bersangkutan dapat mengkonfirmasi hal tersebut dengan cara:

Melakukan konfirmasi data kepada lembaga keuangan yang memberikan fasilitas penyediaan dana/pembiayaan kepada debitur. Apabila setelah dilakukan pengecekan ditemukan kesalahan pelaporan oleh lembaga keuangan, maka lembaga keuangan dimaksud akan memperbaiki data debitur yang tersimpan dalam SID.

Melakukan konfirmasi data di Bank Indonesia. Apabila setelah dilakukan pengecekan ditemukan indikasi kesalahan pelaporan oleh lembaga keuangan, maka Bank Indonesia akan meminta lembaga keuangan untuk melakukan pengecekan dan perbaikan data debitur.

Alur Proses Pengaduan Debitur 
1.a Masyarakat (debitur) mengajukan konfirmasi mengenai perbedaan datanya dalam IDI Historis kepada lembaga keuangan, tempat debitur tersebut mengajukan permohonan penyediaan dana/pembiayaan.
2.a/3.a Bila data benar, lembaga keuangan mengirimkan tanggapan langsung kepada masyarakat (debitur) berisi penjelasan/klarifikasi.
2.b/3.b/4.b Bila data salah, lembaga keuangan melakukan koreksi data dan mengirimkan koreksi tersebut kepada BI dan mengirimkan surat penjelasan/klarifikasi data kepada debitur.
1.c Masyarakat (debitur) mengajukan konfirmasi mengenai perbedaan datanya dalam IDI Historis kepada Bank Indonesia (melalui Gerai Info).
2.c BI menganalisa data debitur tersebut pada SID.
3.c BI mengirimkan surat kepada lembaga keuangan terkait untuk mengkonfirmasi data debitur yang bersangkutan.
4.c/5.c Bila data benar, lembaga keuangan mengirimkan tanggapan langsung kepada masyarakat (debitur) berisi penjelasan/klarifikasi
4.e/5.e/6.e Bila data salah, lembaga keuangan melakukan koreksi data dan mengirimkan koreksi tersebut kepada BI dan mengirimkan surat penjelasan/klarifikasi data kepada debitur.

mudah-mudahan tips ini bisa berguna buat agan2 yg berencana mengajukan kepemilikan KPR rumah idaman agan atau untuk pengajuan Kredit lain yg menurut agan sangat agan butuhkan, sehingga agan tidak perlu was-was lagi pada saat ingin mengajukan kredit.

sumber : http://dimassiburian.blogspot.com/20...blacklist.html


mudah-mudahan bermanfaat

BI Checking - Tips mengetahui blacklist dari BI (utk para calon Nasabah Kredit)

saya baru dapat bacaan artikel yang bagus dan mungkin suatu saat akan berguna bagi kita
saya gak tau apa ini repost apa gak, tapi udah dibrowse disini belum ada, kalopun repost ya mudah2an berguna bagi yg belum baca

Pernahkah agan ditolak bank saat pengajuan kredit? 
baik kredit ke bank, ke BPR, ke lembaga simpan pinjam, koperasi atau kredit KPR, KTA (kredit tanpa agunan) dan lain-lain... tentunya kecuali kredit ke abang kredit 
Gimana rasanya saat ditolak bank? tentu timbul tanda tanya besar kan... apalagi kalau kita merasa penghasilan sudah sesuai yang dipersyaratkan.

Nah sebenarnya ada sebab lain yang membuat suatu pengajuan kredit ditolak. Salah satunya adalah riwayat kredit (pinjaman sebelumnya) pernah ada masalah, baik kemacetan atau keterlambatan bayar... walaupun itu udah dilunasi tapi catatan history tersebut ada dan bisa dilihat/diakses oleh bank maupun lembaga keuangan lainnya sebagai dasar dlm pengambilan keputusan.
BI-Checking adalah proses pengecekan oleh lembaga keuangan baik bank maupun non-bank, kepada suatu system yang disebut Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh Bank Indonesia. Output dari Sistem Informasi Debitur (SID) disebut Informasi Debitur Individual (IDI).

Berikut adalah cara untuk mengetahui bagaimana IDI kita atau kondite kita di perbankan...
Informasi Debitur Individual (IDI) Historis
IDI Historis merupakan produk/output yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Debitur (SID). IDI Historis mencakup informasi seluruh penyediaan dana/pembiayaan dengan kondisi lancar dan bermasalah mulai dari Rp.1 keatas, serta menampilkan informasi mengenai historis pembayaran yang dilakukan dalam kurun waktu 24 bulan terakhir.

Cakupan IDI Historis meliputi antara lain identitas debitur, pemilik dan pengurus, fasilitas penyediaan dana/pembiayaan yang diterima, agunan, penjamin, dan kolektibilitas.

Sistem Informasi Debitur (SID)
Merupakan suatu sistem yang dipergunakan untuk menghimpun dan menyimpan data fasilitas penyediaan dana/pembiayaan yang disampaikan oleh seluruh anggota Biro Informasi Kredit secara rutin setiap bulan kepada Bank Indonesia. Data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan output berupa IDI Historis. Lembaga keuangan anggota Biro Informasi Kredit selanjutnya dapat mengakses SID selama 24 jam setiap hari untuk melihat data-data debitur yang disajikan secara individual dengan lengkap.

Data-data debitur yang dihimpun oleh Bank Indonesia bersumber dari laporan yang disampaikan oleh anggota Biro Informasi Kredit. Terdapat 2 (dua) jenis kepesertaan dalam Biro Informasi Kredit, yaitu:

1. Wajib
Lembaga Keuangan yang wajib menjadi anggota Biro Informasi Kredit meliputi: (a) Bank Umum, (b) Bank Perkreditan Rakyat dengan total aset Rp.10 Miliar ke atas selama 6 (enam) bulan berturut-turut, dan (c) Penyelenggara Kartu Kredit Selain Bank yaitu perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha kartu kredit.

2. Sukarela
Lembaga Keuangan yang dapat menjadi anggota Biro Informasi Kredit meliputi: (a) BPR yang total asetnya belum sesuai dengan persyaratan menjadi anggota wajib namun telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, (b) Lembaga Keuangan Non Bank (meliputi asuransi, dana pensiun, sekuritas, modal ventura dan perusahaan pembiayaan), serta badan-badan lainnya yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat, dan (c) Koperasi Simpan Pinjam.

Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon anggota Biro Informasi Kredit adalah:
a. Memiliki infrastruktur yang memadai.
b. Memiliki kesesuaian struktur data dengan yang dipersyaratkan dalam SID.
c. Memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, dan
d. Menandatangani Perjanjian Keikutsertaan dalam Sistem Informasi Debitur (khusus
untuk Lembaga Keuangan Non Bank dan Koperasi Simpan Pinjam). 

sumber : http://dimassiburian.blogspot.com/20...blacklist.html


Minggu, 01 Juni 2014

Belajar Jadi Developer


Banyak juga lho peluang di depan mata kita. Contohnya ada tetangga mau ngejual tanahnya di dekat rumah kita dengan ukuran 14m X 20M = 280. Harga yg diminta taruh kata 500rb per meter berarti total 140juta. Kira2x apa yg akan kita lakukan ?
Mengambil konsep Pebisnis yaitu : Konseptor, Konektor, Kontraktor dan Investor maka anda kalau belum mempunyai cukup modal untuk menjadi developer maka anda dapat menjadi konseptor atau konektor. Tapi sebaiknya anda menjadi konseptor. 
Terus bagaimana konsepnya menggolah tanah tersebut ?
Hal yg mungkin anda lakukan adalah anda membuat konsep dulu dan berhitung. Tanah diatas hanya cukup menjadi 2 bidang pecah kalau mau di buat rumah. 
Mari kita hitung : 
14x20=280m dibagi 2 bidang menjadi ukuran 7x20=140meter (70jt). 
Untuk memecah menjadi 2 bidang biaya kalau pake percepatan di notaris 2,5jt per bidangnya alias 5juta totalnya. Berarti harga lahan dan biaya pecah 72.500.000,-
Setelah itu lakukan pemetaan wilayah menggunakan surve langsung tipe rumah berapa yg paling laris terjual ? Harga berapa yg paling rendah ?
Contoh saja rumah yg laris tipe 45 luas lahan 90 harga 220juta, tipe 54 luas lahan 100 harga 250juta, tipe 70 luas lahan 120 harga 350juta. Ini hanya contoh saja.
Setelah tahu harga market segera cari brosur perumahan sebanyak-banyaknya di pameran perumahan untuk gambar tipe 45, 54 dan 70. Pilih yg paling bagus dan sudah ada rumah contohnya. Datangi lokasi minta spek teknis dan foto-foto rumahnya sedetail mungkin. 
Dengan membawa spesifikasi teknis dan foto-foto segera kita cari pemborong atau kontraktor minimal 3 dan mintalah mereka untuk mengajukan penawaran pembangunan 2 rumah tipe 70. Kalau di Salatiga, Jogja, Solo atau Semarang per meter persegi bangunan harga rata-rata 1,6-2juta. Biar gampang menghitungnya jangan lupa variabel kelistrikan dan air bersih PDAM di masukkan sekalian.
Akhirnya kita dapatkan harga taruh kata 300juta untuk membangun 2 rumah tipe 70 (7x10) dgn kanopi car port dan pagar plus biaya IMB nya.

Perhitungan sederhana biaya modal satu rumah 150jt (bangunan) plus 72,5jt (tanah dan pecah)= 222,5jt biar gampang ngitung anggap aja 225jt. Harga pasaran paling murah 325juta tipe 70 luas lahan 120. Kita bangun sama tipe 70 tapi luas lahan 140 dan ada kanopi car port dan pagar. Estimasi keuntungan 2 rumah sekitar 200juta. Butuh modal 450juta. Segera cari investor dan pilih kontraktor dengan pembayaran lunak. Ketika sudah mulai pembangunan segera cari konektor (Broker) untuk menjualkan. Proyek dua rumah diatas sangat simpel dan apabila anda berbagi keuntungan 40% untuk anda dan 60% untuk investor maka akan banyak orang akan inves kepada anda krn 60% dari 200jt adalah 120jt sementara modal investor yg dikeluarkan kalau anda pandai nego dengan kontraktor dan pemilik tanah paling sekitar 150juta dengan lama pengerjaan 1 proyek 2 rumah maksimal 8 bulan.