This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 29 Mei 2014

Reksadana

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupunefek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
  1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
  2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
  3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
  4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan pajang
Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividenatau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.
Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.

Sejarah Reksadana

Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000.
Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934).
Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.
SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini.
Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar.
Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fundyang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar
Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual retirement account - IRA), yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code( peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.

Kesalahan Dalam Perencanaan Keuangan

Banyak orang tua baru yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam perencanaan keuangan keluarga. Baca tulisan di bawah untuk menghindarkan keluarga Anda dari permasalahan finansial.
Saat Anda baru saja memiliki momongan dan hari-hari Anda dipenuhi dengan kesibukan mengisi botol susu, mengganti diaper, dan malam-malam panjang melelahkan tanpa tidur karena si kecil kerap terbangun, adalah mudah untuk mengesampingkan berbagai hal yang sebenarnya krusial dalam hidup. Apalagi jika hal yang dimaksud sangat membosankan seperti: merencanakan keuangan keluarga. Karena itu para orang tua baru sering kali melakukan kesalahan dalam mengelola keuangan mereka, justru pada masa paling penting dalam rumah tangga (karena kehadiran anggota keluarga baru). Kabar baiknya: Sebenarnya, cukup dengan sedikit perhatian dan perencanaan yang tepat, Anda bisa menghindarkan diri dari berbagai kesalahan finansial.
Kesalahan # 1
Tidak Memiliki Asuransi Jiwa yang Tepat
Mungkin Anda sudah menyadari pentingnya memiliki asuransi jiwa sebagai jaring pengaman bagi anak seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan. (Jika Anda belum menyadarinya, kini Anda tahu: Segera daftarkan asuransi jiwa Anda!) Tapi kadangkala, bahkan orang tua yang sudah mendaftarkan diri mengikuti asuransi jiwa tidak mendapatkan perlindungan yang maksimal. “Banyak orang yang tidak mendapatkan klaim yang pantas,” ujar Tim Wyman, financial planner di Southfield, Michigan. “Mereka tidak menyadari berapa nilai klaim yang pantas agar keluarga dapat tetap bertahan hidup dengan normal jika kepala keluarga sebagai sumber pendapatan meninggal dunia.”
Nilai yang pantas adalah mendapatkan tujuh hingga sepuluh kali lipat dari pendapatan kotor per tahun saat anak-anak masih berusia muda.  (Jika seandainya Anda memiliki penghasilan Rp. 60 juta per tahun, Anda seharusnya diasuransikan sebesar Rp. 420 juta hingga Rp. 600 juta.)  Bahkan para orang tua yang bekerja dari rumah juga sebaiknya memiliki asuransi jiwa: Keluarga Anda juga pasti tetap membutuhkan biaya untuk perawatan anak dan berbagai keperluan lain seperti biaya pendidikan jika terjadi sesuatu pada Anda. Kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda, jadi berkonsultasilah dulu dengan konsultan keuangan. Jika Anda gemar surfing di internet, coba kunjungi situs insweb.com/learning center. Di situs ini, Anda bisa mengkalkulasikan nilai asuransi jiwa yang sepantasnya Anda dapatkan.
Kebanyakan konsultan keuangan akan menyarankan Anda untuk memilih “asuransi jiwa berjangka”, polis ini memiliki premi yang harus Anda bayarkan dalam jangka waktu tertentu (misalnya 20 tahun). Anda tidak disarankan untuk memilih “asuransi jiwa seumur hidup” atau “asuransi permanen” dimana keluarga Anda hanya akan dilindungi oleh asuransi selama Anda terus membayar preminya. Biasanya, polis permanen-lah yang dianggap sebagai investasi yang paling baik, meski kenyataannya tidak demikian. Banyak orang beranggapan bahwa membayar premi asuransi dengan nilai kecil dan stabil seumur hidup, lebih baik daripada membayar premi dengan jumlah yang lebih besar dalam jangka waktu tertentu. “Sebenarnya tidak demikian,” ujar Wyman. “Yang justru lebih penting adalah Anda sudah berhasil memiliki jumlah uang yang cukup besar saat anak-anak masih kecil dan belum lepas dari tanggung jawab Anda.”
Penting juga untuk Anda ketahui :
√  Membeli asuransi jiwa untuk anak Anda yang masih bayi. Asuransi ini memiliki premi yang sangat kecil. Tapi seandainya anak Anda bukan seorang bintang sinetron terkenal, ia tidak membutuhkannya. Tujuan utama asuransi adalah untuk menggantikan sumber pendapatan yang hilang seandainya terjadi sesuatu. Kebanyakan bayi tidak memiliki pekerjaan.

√  Asuransi Anda tidak memberi perlindungan terhadap risiko cacat tubuh. Jika Anda pekerja kantoran, tanyakan pada perusahaan seberapa besar dari pendapatan Anda yang dapat Anda klaim jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh: seringkali perusahaan hanya bisa memberi kompensasi sebesar 60 sampai 70 persen dari penghasilan Anda. Jika nominal tersebut tidak mencukupi untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari, Anda bisa mengajukan polis asuransi cacat yang dikeluarkan oleh swasta.
Kesalahan # 2
Menunda Untuk Mulai Menabung Dana Pensiun
Dengan semua perhatian yang tercurahkan pada si kecil, sangat mudah untuk melupakan kebutuhan bagi Anda sendiri. Banyak orang tua baru yang justru berhenti menabung untuk dana pensiun mereka supaya bisa mulai membuka dana pendidikan untuk kuliah si kecil. Ini adalah kesalahan yang sangat serius. “Ada banyak program dana pendidikan dan pinjaman dari bank yang bisa Anda ambil untuk membantu membiayai kuliah anak, tapi tidak ada program peminjaman untuk orang-orang yang memasuki masa pensiun,” ujar Katrina Miller, financial planner di Golden, Colorado.
Kunci dari memiliki dana pensiun yang cukup, berhubungan erat dengan seberapa lama Anda mulai menabung. Semakin lama Anda berinvestasi, semakin besar hasil yang Anda akan terima. Karena itulah, jika Anda berhenti menabung dana pensiun, Anda berisiko membahayakan masa depan keuangan keluarga. Meskipun keuangan Anda sedang ketat, Anda harus tetap berusaha menyisihkan sebagian uang untuk dana pensiun kelak. (Idealnya, orang tua baru harus bisa menyisihkan minimal 10 persen dari pendapatan total keluarga setiap bulan.)
            Selain hal tersebut, Anda pun perlu menyisihkan pendapatan bulanan untuk dana pensiun, coba mulai menyisihkan sebagian lagi untuk dana pendidikan anak, meski hanya Rp. 100.000 per bulan. Lebih cepat lebih baik: jika Anda baru mulai menyisihkan uang saat si kecil sudah berusia 5 tahun daripada saat ia baru lahir, Anda harus menyimpan 75 persen lebih banyak untuk mendapatkan jumlah nominal yang sama besarnya saat anak berusia 18 tahun. Jika Anda ingin tahu lebih banyak seputar merancang biaya pendidikan bagi anak, coba kunjungi websitesavingforcollege.com.
Kesalahan # 3
Tidak Berfikir Untuk Membuat Surat Wasiat
Tidak ada orang yang ingin lama-lama berfikir tentang kematian, apalagi jika Anda punya anak yang masih kecil dan masih menggantungkan hidupnya pada Anda. Tapi jika Anda tidak membuat surat wasit dan dana perwalian bagi anak, kemungkinan besar si kecil akan terlantar secara finansial dan emosional jika Anda tiba-tiba meninggal dunia.
Jika perusahaan tempat Anda bekerja memberi fasilitas kesehatan, segera lakukan reimbursement setelah Anda melakukan pengeluaran. Jika Anda menunda klaim, uang Anda bisa dianggap hangus.
Alasan nomor satu mengapa orang  tua membutuhkan surat wasiat: Agar Anda, dan bukan pengadilan atau yayasan kesejahteraan anak yang akan menentukan wali bagi anak-anak Anda. “Saya sering melihat pertengkaran antara mertua, saudara kandung, sepupu bahkan kerabat dekat yang memperebutkan hak asuh anak,” ujar Robin Giles, financial planner di Laguna Niguel, California.”Adalah langkah yang lebih cerdas untuk membiarkan semua orang tahu keinginan Anda saat Anda masih hidup.”
Hal yang tidak kalah penting adalah mendirikan dana perwalian yang menjelaskan kapan anak Anda bisa mendapatkan dan mengelola sendiri warisan orang tuanya. Tanpa dana perwalian yang jelas, anak-anak akan otomatis menerima dana tersebut saat mereka berusia 18 tahun. “Ini adalah jumlah uang yang terlalu banyak dan terlalu cepat untuk dikelola oleh anak berusia 18 tahun,” ujar financial planner Chris Cooper di Toledo, Ohio.
Pilihan terbaik adalah berkonsultasi dengan pengacara untuk membuat wasiat dan dana perwalian yang tepat. Penasaran ingin mengetahui seperti apa bentuk surat wasiat? Coba program Quicken WillMaker Plus di komputer Anda.
Kesalahan # 4
Melakukan Pemborosan dalam Keuangan 
Saat Anda baru saja menjadi orang tua, akan ada banyak tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup seperti memberi makan anak-anak, pakaian dan hiburan. Sangat sulit rasanya mencari waktu untuk duduk sejenak dan mencatat besarnya pengeluaran setiap bulan. Padahal tindakan ini sangat perlu. Anda harus memastikan bahwa Anda tidak melakukan pembelanjaan yang lebih besar dari pendapatan Anda. “Anda juga harus bisa mengerem keinginan untuk membeli berbagai barang yang sebenarnya tidak perlu, seperti keranjang tidur yang mahal atau stroller dari designer ternama.” Ujar Miller. “Bayi Anda tidak akan peduli terhadap hal ini.”
Para ahli keuangan setuju bahwa akan sangat sulit untuk bisa menstabilkan keuangan saat Anda sudah terlilit banyak hutang. “Banyak para ibu baru yang memutuskan untuk berhenti bekerja, lalu menghamburkan uang mereka membeli berbagai barang mahal bagi si bayi dengan anggapan bahwa mereka akan bisa menyimpan uang saat kembali bekerja beberapa tahun kemudian,” ujar Miller. “Tapi kemudian mereka menyadari bahwa hal ini tidak akan terjadi karena biaya hidup naik setiap tahunnya.”
Adalah hal yang sangat penting bagi ibu rumah tangga untuk mengatur keuangan keluarga dengan baik. “Kebanyakan wanita merasa mereka tidak berhak untuk membuat keputusan dalam hal keuangan karena mereka bukan sumber pendapatan keluarga,” ujar Mary Claire Allvine, financial planner di Atlanta. “Sesungguhnya, baik suami maupun istri harus ikut terlibat dalam perencanaan keuangan keluarga yang bisa membantu Anda berdua mencapai keamanan finansial di kemudian hari.”     

Menuju Pensiun 1


Break sedikit dari ilmu waris, kali ini kita akan membahas tentang pesiun.  Salah satu tugas seorang Perencana Keuangan atau Financial Planner / Financial Advisor adalah membantu mempersiapkan perencanaan pensiun klien nya.   Yes betul, sebab salah satu hal terpenting yang harus dipersiapkan dalam sebuah Perencanaan Keuangan adalah Perencanaan Pensiun, akan tetapi banyak orang yang tidak paham tentang persiapan Menuju Pensiun tersebut.  Padahal seperti halnya tujuan keuangan lainnya, Pensiun tidak hanya membutuhkan uang yang banyak jumlahnya, tapi juga kesiapan mental kita dalam menghadapi pensiun itu sendiri.
Anyywaaayy Buussswaaayy…  Ngak bisa dipungkiri, masa-masa pensiun adalah masa yang ditunggu oleh banyak orang.  Akan tetapi bagi sebagian orang masa pensiun adalah masa-masa yang paling menakutkan, terutama dari sisi keuanganya.  Akhir bulan Juni kemarin saya baru memberikan Talkshow, setelah acara seorang ibu mendatangi saya dengan muka panik, kenapa?  Karena suaminya akan pensiun 2 bulan lagi, dan mereka baru menyadari (baru dapat hitungannya) kalau ternyata dana pensiun suaminya kelak hanya 10% dari gaji mereka saat ini.  Selain itu banyak juga orang yang terbayang bagaimana kita harus tinggal dirumah dan mencoba mengisi hari-hari dengan kegiatan-kegiatan.
Banyak tulisan dan artikel yang sudah menyajikan bagaimana cara kita mempersiapkan dalam rangka menyambut hari P alias pensiun tersebut.  Hal ini penting untuk diketahui sebagai bekal bagi orang tua kita, anggota keluarga kita, ataupun bahkan kita dan pasangan kita ketika masa pensiun tersebut tiba.
Ketika pensiun tiba, masa-masa pensiun dapat dibagi menjadi 4 tahapan yaitu masa pensiun awal atau dikenal dengan istilah transit, masa menikmati pensiun, masa mengurangi aktivitas dan terakhir masa dimana kita akan memerlukan bantuan orang lain.
Masa pertama yang disebut dengan transit adalah masa-masa dimana kita baru saja pensiun.  Bagi sebagian orang masa ini merupakan masa yang membahagiakan karena mereka memang menunggu untuk bisa pensiun, tapi bagi sebagian lagi ini adalah hari-hari yang sangat menyedihkan karena mereka masih belum ingin berhenti bekerja atau belum memiliki cukup dana untuk pensiun.
Masa-masa ini sangat kritikal karena hampir semua orang akan merasakan kehilangan aktivitas rutin.  Belum lagi kehilangan kekuasaan, identitas dan juga penghasilan yang ujung-ujungnya kehilangan atau menurunnya harga diri.  Inilah yang sering disebut dengan istilah post power syndrom. Kita akan merasakan dimana kita tidak harus bangun pagi, mandi, sarapan, bergegas ke kantor dan bermacet-macetan dijalan.  kita akan merasakan dimana teman-teman kita dan kolega kita tidak lagi mempunyai hubungan sedekat seperti sebelumnya.
Kita akan merasakan kehilangan atau berkurangnya respek, rasa hormat atau dibutuhkan dibandingkan ketika kita masih bekerja dan menjabat.  Seberapa lama proses ini akan berlangsung akan bergantung dari seberapa banyak persiapan kita baik dari sisi mental, pekerjaan maupun keuangan yang telah kita lakukan sebelum hari Pensiun ini tiba.
Ada orang yang bisa melewati masa kritis ini dengan baik dan menemukan identitas diri yang baru ada juga yang tidak berhasil.  Bagi mereka yang tidak berhasil biasanya akan mulai merasakan ada yang tidak beres didalam hidup mereka.  Hal ini akan terefleksi kedalam kondisi kesehatan mereka yang tiba-tiba menurun.  Banyak dari mereka yang kemudian meninggal diusia muda setelah pensiun karena terkena serangan jantung atau stroke.
Kalau kita berhasil melewati masa / tahapan pertama ini, maka kita akan masuk ke tahan ke 2, ke 3 dan ke 4.

Do It Yourself – Perencanaan Keuangan Pribadi

Perencanaan keuangan pribadi menjadi salah satu topik yang baru diangkat dipermukaan. Banyak orang memiliki masalah dengan keuangan pribadinya dari dulu hingga sekarang. Perencanaan keuangan pribadi mulai banyak dibicarakan terlebih saat para perencana keuangan independen di Indonesia mulai gencar melakukan edukasi keuangan pribadi. Finansialku akan membahas mengenai cara melakukan perencanaan keuangan pribadi yang dapat dilakukan sendiri.
do-it-yourself-header Perencanaan Keuangan Pribadi 

Tahap Awal Perencanaan Keuangan Pribadi

Apakah perencanaan keuangan dapat diurus oleh diri sendiri? Perencanaan keuangan pribadi dapat dilakukan oleh masing-masing pribadi, karena semua orang pasti berurusan dengan keuangan pribadi. Bahkan seorang anak kecil juga berurusan dengan uang sakunya, beramal, menabung untuk membeli mainannya, dan lain-lain. Semakin bertambah usia hal-hal keuangan menjadi lebih kompleks, seperti utang, investasi, asuransi dan lain-lain.
Cara merencanakan keuangan pribadi adalah dengan membagi melakukan perencanaan tujuan-tujuan keuangan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Biasanya jangka pendek adalah tujuan-tujuan keuangan di bawah 1 tahun, rencana jangka menengah sekitar 1-5 tahun dan jangka panjang adalah 5 tahun ke atas.
Ada baiknya mulai melakukan perencanaan keuangan untuk jangka pendek, mulai dari pengaturan arus kas, mengatur uang yang masuk (pendapatan) dan uang yang keluar, pengaturan utang, pengaturan dana darurat, asuransi, dan terakhir masuk ke rencana jangka menengah dan panjang.
Dalam artikel ini Finansialku akan fokus pada kebutuhan jangka pendek dan cara mengaturnya.

Mengatur Arus Kas

Mengatur arus kas adalah pekerjaan yang mudah diucapkan tetapi susah di jalankan. Hal ini disebabkan karena ada faktor-faktor psikologis dari masing-masing pribadi. Contoh Kita membuat sebuah anggaran untuk membeli baju setiap bulannya maksimum 500.000, tetapi suatu hari ada diskon besar-besaran dan akhirnya Kita memborong hingga lebih dari 500.000.
Solusi mengatur arus kas adalah: mulai membuat anggaran bulanan, mencatat pengeluaran dan pemasukan harian dan berusaha untuk taat terhadap anggaran yang sudah dibuat.

Mengatur Utang

Mengatur utang disini adalah membuat rencana pelunasan utang, jumlah utang baru dan strategi pendanaan atau pembayaran utang. Pembayaran utang adalah hal yang cukup repot, terutama jika ada beberapa utang.
Solusinya mulai buat list utang-utang yang ada,  kelompokan utang untuk kebutuhan pribadi (utang konsumtif) dan utang produktif (utang yang digunakan untuk membuat asset yang dapat bekerja). Fokus perbaiki utang konsumtif setelah itu baru masuk ke perbaikan utang produktif.

Mengatur Dana Darurat

Seperti yang dielaskan pada artikel-artikel sebelumnya mengenai dana darurat. Dana darurat adalah dana yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang darurat (urgent).

Mengatur Asuransi

Asuransi adalah sebuah kebutuhan yang mendasar bagi sebagian orang, terutama asuransi kesehatan. Hal ini disebabkan karena kenaikan harga kesehatan (biaya berobat). Oleh sebab itu seseorang ada baiknya memiliki asuransi kesehatan yang cukup atau sesuai dengan kebutuhan

Dana Pensiun

Rencana Keuangan Keempat: Dana Pensiun



retirement
Pos Dana Pensiun adalah pos keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ketika kita sudah memasuki masa pensiun. Banyak orang yang tidak terlalu memikirkan masa pensiun pada saat masih muda. Beberapa orang dari mereka menghadapi permasalahan ketika mereka menginjak masa pensiun. Agar kita tidak kebingungan saat masa pensiun salah satunya adalah dengan mempersiapkan dana pensiun.

Hitung Dana Pensiun yang Dibutuhkan

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan dana pensiun. Salah satu cara perhitungan dana pensiun adalah melakukan estimasi kebutuhan biaya hidup pada saat pensiun.
Contoh kita gunakan kasus Keluarga Pak Aman. Pak Aman memiliki seorang istri dengan dua orang anak. Saat ini Pak Aman berusia 30 tahun. Pendapatan Pak Aman adalah Rp 25.000.000 per bulan, dengan pengeluaran Rp 18.000.000 per bulan. Pak Aman ingin pensiun di umur 55 tahun (kurang lebih 25 tahun lagi). Pak Aman memperkirakan beliau akan berpulang sekitar umur 70 tahun. Asumsi tingkat kenaikan harga barang-barang (inflasi) adalah 6%. Maka dana pensiun Pak Aman adalah:
Asumsi pengeluaran Pak Aman pada saat pensiun sebesar 75% pengeluaran saat ini. Hal ini disebabkan biaya untuk pendidikan anak sudah tidak ada, tetapi biaya berobat Pak Aman menjadi bertambah. Dengan memperhitungkan inflasi maka perkiraan pengeluaran Pak Aman adalah = Rp 57.942.000 per bulan. Ternyata pengeluaran Pak Aman akan menjadi 57.942.000 per bulan pada saat pensiun.
Berapa dana pensiun yang dibutuhkan? Asumsi Pak Aman memiliki bisnis kecil-kecilan sehingga dapat memenuhi 40% dari kebutuhan hidupnya pada saat pensiun. Sehingga dana pensiun yang perlu dipersiapkan adalah = Rp 57.942.000 x (100%-40%) = Rp 34.765.200 per bulan.
Pak Aman diperkirakan akan mengeluarkan biaya hidup sebesar Rp 34.765.200 setiap bulan sampai Beliau berpulang ke pencipta. Asumsi kita gunakan Pak Aman dapat menikmati masa pensiunnya hingga umur 70 tahun. Maka total pengeluaran yang harus disiapkan pak Aman adalah 15 tahun x 12 bulan x Rp 34.765.200 = Rp 6.257.736.000. Berapa dana yang harus dipersiapkan untuk memenuhi dana tersebut pada saat ini?
Asumsi Pak Aman adalah seorang investor tipe cukup agresif. Beliau mampu berinvestasi di produk-produk investasi yang memiliki risiko cukup besar. Semasa mudanya Pak Aman mendalami perdagangan di saham, sehingga Beliau mampu membuat portofolio investasi dengan tingkat pengembalian sebesar 20%. Maka biaya yang harus diinvestasikan setiap bulannya adalah: Rp 3.000.000 per bulan.

Tentukan Produk Investasi untuk Dana Pensiun

Investasi di media apa tentunya disesuaikan dengan orang yang menjalaninya. Setidaknya sesuaikan dengan profil risiko dan tingkat pengendaliannya. Dari data di atas Pak Aman memiliki tingkat kemampuan mengendalikan saham, maka dia bisa saja memanfaatkan saham untuk sarana dana pensiun. Tetapi jika Anda belum berpengalaman di perdagangan saham ada baiknya Anda tidak mempertaruhkan dana pensiun di saham. Anda dapat menggunakan reksadana campuran atau emas. Perkiraan nilai emas berdasarkan kasus Pak Aman adalah sekitar 300 gram sampai dengan 1 kg emas.

Cek Rencana Pensiun

Pengecekan dilakukan untuk memastikan bahwa rencana yang telah dibuat sudah berjalan dengan baik. Apabila ada hal-hal yang kurang pas, contohnya tingkat pengembalian investasi tidak sesuai, maka Anda harus melakukan perhitungan kembali.

Lakukan Perbaikan Rencana Dana Pensiun

Setelah perhitungan dilakuan Anda dapat melakukan rencana aksi baru sesuai dengan hasil perhitungan yang baru.

Beberapa kasus klasik pada saat pensiun adalah beberapa orang yang sudah pensiun menerima uang pensiun dalam bentuk langsung kontan, kemudian bingung mau digunakan untuk apa. Sebelum memasuki masa pensiun ada baiknya, kita mempersiapkan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum benar-benar pensiun. Akhir kata Apapun tujuannya (pensiun cukup, pensiun kaya raya), Kapanpun waktunya (20 tahun lagi, 15 tahun lagi atau 10 tahun lagi) dan berapapun biayanya (Rp 5 Milyar, Rp 6 Milyar atau lebih), Anda masih dapat mengusahakannya. Hal yang perlu diingat jangan lupa mulai mempersiapkan dana pensiun mulai dari sekarang, saat masih muda.

Konsep Syariah

Definisi Syariah=> Ditinjau dari sudut etimologi (bahasa) syariah bermakna jalan yang lurus. Sedangkan makna terminologi (definisi), syariah adalah undang-undang atau peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan pencipta (Allah SWT), serta hubungan antara manusia dengan  manusia lain. Penerapan syriah dalam setiap kehidupan manusia bertujuan agar manusia memiliki martabat dan derajat yang lebih tinggi dari makhluk lain ciptaan Allah SWT.
Syariah mencakup keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh seorang muslim dengan aturan-aturan halal dan haram, serta perilaku baik dan buruk. Syariah bertumpu pada kekuatan iman dan budi pekerti (akhlak) serta memiliki implikasi balasan baik di dunia maupun di akhirat. Panduan dalam pengamalan syariah mengacu pada dua sumber hukum Islam yaitu, Al-Quran dan As-sunnah Nabi Muhammad SAW.
Perintah untuk menjalankan syariah antara lain tertuang dalam Al-Quran Surat 45 (Al- Jaatsiyah) ayat 18, yang berbunyi:
“Kemudian kami jadikan kamu (ya Muhammad) berada diatas suatu Syariat (peraturan) dari urusan (agama), maka ikutilah syariat itu dan jangan kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak berilmu.”
Mengapa Syariah ?
Dalam pengertian bahasa, Islam berarti berserah diri. Sementara dalam makna definisi, Islam adalah suatu agama yang juga berarti suatu aturan atau sistem dalam menjalani kehidupan di dunia yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam Islam, terdapat tiga pilar yang merupakan dasar-dasar dalam menjalankan agama, yaitu:
1.       Aqidah (Keyakinan)
Aqidah adalah suatu keyakinan yang ditegakkan sebagai agama dan digunakan sebagai fondasi atau dasar bagi umat manusia dalam menjalani kehisupan di dunia. Aqidah bersifat abadi dan tidak pernah berubah,  sehingga tidak ada perubahan ataupun modernisasi dalam aqidah.
2.       Syariah (Hukum)
Syariah adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari petunjuk dan larangan yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Usaha untuk memahami dan menginterpretasikan peraturan dari Allah SWT tersebut menghasilkan fiqih (penfsiran ulama atas syariah).
3.       Akhlak (Etika/ Budi Pekerti)
Dalam Islam, segala sesuatu yang berkaitan dengan perilaku manusia yang berkaitan dengan perilaku manusia secara individu harus sesuai dengan etika dan meyakini bahwa Allah SWT selalu melihat segala tingkah laku kita.

Asuransi Dalam Islam

Islam memandang asuransi sebagai suatu perbuatan yang mulia karena pada dasarnya Islam senantiasa mengajarkan umatnya untuk mempersiapkan segala sesuatu secara maksimal, terutama selagi manusia tersebut mampu dan memiliki sumber daya untuk melakukannya. Hal ini sesuai sengan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi mengatakan :
Pergunakanlah lima hal sebelum datangnya lima perkara: muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati.”
Jika demikian maka Asuransi sesuai dengan makna hadits tersebut, yaitu manusia dianjurkan untuk tidak menyia-nyiakan segala sesuatu, termasuk di dalamnya menghambur-hamburkan kekayaan. Manusia diwajibkan agar dapat mempergunakan kekayaannya untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat, seperti mempersiapkan masa depan bagi keluarga dan anak-anak tercinta.
Allah SWT dalam Al-Quran juga memerintahkan hamba-hambanya untuk senantiasa mempersiapkan diri dalam menghadapi hari esok. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk menabung atau berasuransi.
Namun demikian, walaupun Islam memandang baik asuransi sebagai suatu hal yang baik, namun pada produk-produk asuransi tradisional yang ditemui di pasar masih terdapat tiga unsur utama yang tidak sejalan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan ketentuan-ketentuan dalam fiqih muamalah.
Ketiga unsur dalam asuransi tradisional yang tidak sesuai dengan prinsip Syariah tersebut (yang dikenal dengan Magrib) adalah :
1.      Maysir
Didefinisikan sebagai perjudian atau permainan untung-untungan. Dikatakan untung-untungan karena hasilnya bisa untung bisa juga rugi.
2.      Gharar
Yaitu situasi dimana terdapat informasi yang tidak jelas, sehingga terjadi ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi.
3.      Riba’
Yaitu keuntungan atau kelebihan pada pengembalian yang berbeda dari nilai aslinya. Kelebihannya biasanya ditentukan pada saat pinjaman dilakukan.