This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 19 Februari 2015

Keajaiban Dunia ke-8: Coumpounding Interest

Jangan Dibaca jika tidak bermanfaat.
Ini adalah cerita tentang Albert Einstein, ketika dia datang ke Amerika Serikat. Dia ditanya oleh seorang Wartawan, “Einstein, apa yang kamu suka dari Amerika?” Dia menjawab, “Saya suka keajaiban dunia ke-8 ada di Amerika, yaitu Compunding Interest; bunga di bungakan atau hasil yang digulungkan.”
Apa maksud Albert ini?
Dia percaya bahwa salah satu keajaiban dunia yang ada adalah prinsip bunga berbunga atau hasil yang digulungkan sedemikian rupa (bagi yang menganggap bunga itu haram).
Hal ini jarang diketahui oleh banyak orang karena tidak pernah diajarkan. Pernahkah Anda tahu bahwa jika kita investasi Rp100;/ bulan, dengan tingkat hasil 25%/tahun, selama 50 tahun hasilnya akan berapa?
Sebagian besar dari Anda PASTI akan salah dalam menjawabnya. Sebelum kita tahu hasilnya, kita hitung dulu berapa uang yang Anda sisihkan. Anda hanya menyisihkan Rp100;/bulan, Rp1.200;/tahun, Rp12.000;/10 tahun, dan Rp60.000; selama 50 tahun. Tapi hasilnya adalah Rp1.179.977.680,5 jadi lebih dari 1 Milyar.
Tapi kog tiba-tiba bisa dapat hasil sebesar itu?
Prinsip utamanya adalah mengeluarkan lebih sedikit daripada yang diterima, dan menginvestasikannya, kemudian menginvestasikan ulang hasilnya untuk pertumbuhan bunga-berbunga (hasil digulungkan) sampai kita mencapai satu jumlah yang massive sampai kita mendapatkan satu jumlah yang menghasilkan sesuai dengan jumlah yang Anda inginkan.
Kita akan bahas dengan menggunakan contoh di atas dengan sedikit modifikasi supaya lebih mudah difahami(mohon berupaya sedikit lebih keras untuk memahaminya demi masa depan Anda).
Jika sebulan Anda mengeluarkan Rp100; akan jadi Rp1.200; setahun. Setelah satu tahun berjalan, berarti Anda akan mendapatkan hasil Rp300; (hasil ini adalah perkalian dari Rp1.200; modal Anda dikali 25% yang merupakan hasil investasi Anda). Dari hasil ini Anda masukkan lagi ke investasi, sehingga modal Anda menjadi Rp1.500; di awal tahun kedua.
Dan di akhir tahun kedua berarti Anda memiliki modal sebesar Rp2.700; (hasil dari Rp1.500; di tahun pertama ditambah Rp1.200; di tahun kedua). Setelah itu, diakhir tahun kedua Anda akan mendapat hasil Rp675; (hasil kali Rp2.700; modal Anda dengan 25% hasil investasi). Sehingga modal Anda akan jadi Rp3.375; (penjumlahan modal Rp2.700; dengan hasil investasi Rp675;) di akhir tahun kedua.
Begitu seterusnya sampai tahun ke-50. Silahkan lihat tabel dibawah.
Jangan sepelekan uang Anda, jika Anda memiliki Rp150.000;/bulan dengan tingkat hasil 25% selama 15 tahun akan menjadi Rp299.504.814;. Atau jika Anda memiliki uang Rp1.000.000;/bulan dengan tingkat hasil 20% selama 15 tahun akan menjadi Rp1.153.889.902; atau jika disesuaikan dengan inflasi akan sama dengan 375 juta saat ini.
Inilah filosofi dari compounding interest, dapat kita gunakan untuk berinvestasi dalam jangka panjang.
Maaf dengan kalimat dibawah judul, hanya bercanda.
Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca.Jika Anda merasa bermanfaat silahkan Anda berikan informasi ini kepada orang terkasih.

Salam
Ilham Romadona

Belanja, Pertimbangkanlah Need and Want

Apakah Anda mengalami pergi ke toko, pasar, atau supermarket tanpa tahu apa yang Anda benar-benar butuhkan? Tahukah Anda? Ketika kita terjebak dalam situasi seperti ini, Anda akan mudah terjebak untuk membeli barang lebih banyak sekaligus lebih mahal. Pergi untuk berbelanja barang “X” lalu melihat barang “Y”, Anda menambah barang belanjaan karena ‘merasa butuh’. Setelah sampai di rumah, mungkin barang itu digunakan namun seringkali kita tidak memerlukan barang tadi.
Coba kita hitung-hitung berapa uang yang Anda keluarkan untuk barang yang belum Anda persiapkan. Misalkan dalam sebulan Anda berbelanja sebesar 2 juta, dan persentase untuk uang yang Anda keluarkan untuk barang tanpa rencana “Y” tadi 30%. Berarti dalam sebulan Anda keluar uang 600ribu, dalam 1 tahun 7,2 juta. Lumayan juga yah.
Itulah kebiasaan yang membuat Anda sering tidak memiliki tabungan bahkan menumpuk banyak hutang (apalagi hutang kartu kredit 36%/tahun, hehehe). Yang muda jangan merasa “Ah, itu masih lama.” Karena kebiasaan seringkali sulit dihentikan. Penghasilan Anda sebesar apapun, jika tidak bisa mengatur juga akan terjebak.
Untuk itu mari kita belajar bagaimana mengantisipasi kebiasaan tadi. Belajarlah untuk selalu ingat kata ”Need and Want”. Need artinya keperluan atau kebutuhan, sedangkan want artinya lebih ke keinginan atau kemauan. Biasakanlah dalam berbelanja tanyakanlah, barang ini saya butuhkan atau saya inginkan ya.
Terus apa perbedaannya antara Need dan Want?
Need/kebutuhan berarti Anda harus memenuhi barang itu hari ini, saat ini, sekarang juga. Barang tadi lebih kepada barang-barang pokok dan sesuatu yang harus terpenuhi jika Anda tidak memenuhi barang tadi akan menyebabkan Anda sulit beraktifitas ataupun meninggal dunia. Misal, makan, obat, pakaian.
Sedangkan Want/keinginan berarti Anda tidak harus memenuhi barang itu saat ini, bisa di tunda besok atau bulan depan, jika Anda tidak memenuhinya tidak akan menmbuat Anda kesulitan beraktifitas dan tidak berpotensi meninggal dunia.
Bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari?
Ketika akan berbelanja, berhentilah di rumah sejenak untuk memikirkan barang-barang yang Anda butuhkan. Setelah itu tulislah ke dalam daftar belanja, dan belanjalah sesuai dengan apa yang Anda tuliskan. Jangan sampai membeli barang-barang diluar list barang belanjaan Anda.
Ketika ingin membeli pakaian, belilah secara periodik. Bisa 1 bulan sekali, 3 bulan sekali, 1 tahun sekali atau 10 tahun sekali hehehe. Dengan pola seperti ini Anda bisa memiliki budget yang sesuai dengan pakaian idaman Anda. Juga tidak menumpuk baju-baju Anda karena terlalu sering berbelanja.
Keuntungan yang bisa Anda dapatkan sangat banyak dan seringkali memiliki efek beruntut.
1. Anda akan menghemat uang Anda dan memenuhi kebutuhan Anda. Dari contoh diatas Anda bisa menghemat 7,2 juta per tahun.
2. Anda bisa terbebas dari ancaman hutang, dan memiliki kualitas hidup lebih baik.
3. Anda bisa memiliki investasi untuk masa depan dengan mengalokasikan dana sisa Anda. Dari contoh tadijika Anda investasikan dengan tingkat hasil 15% secara 10 tahun akan menjadi Rp169.858.409; atau hampir 170 juta
4. Anda bisa sering berbagi dengan orang-orang yang Anda cintai atau orang yang membutuhkan. Jiwa Anda akan lebih sehat dengan berbagi.
Semoga bermanfaat dan bisa menjawab persoalan Anda.  Terima kasih atas perhatian Anda dalam membaca tulisan ini.
Salam Sejahtera Bahagia
Ilham romadona

Apa itu Reksadana? Bagaimana Reksadana Bekerja? Apa Keuntungan Reksadana?

Selamat Pagi, Salam sejahtera untuk kita semua.
Keinginan kita untuk bisa berinvestasi, sering kali terkendala oleh terbatasnya waktu, pengetahuan serta uang yang bisa kita investasikan. Reksadana merupakan salah satu pilihan investasi untuk memudahkan kita dalam mengatasi kendala di atas. Sebagai produk investasi, reksadana mampu menghasilkan keuntungan maupun kerugian serta yang perlu diingat, dalam berinvestasi tidak ada jaminan dalam menghasilkan keuntungan.
Reksadana adalah bentuk investasi secara kolektif dimana terdapat manajer investasi yang akan mengelola dana secara profesional. Mudahnya, uang investor akan di kumpulkan menjadi satu (secara kolektif) kemudian akan dikelola oleh pihak yang berkompeten dalam investasi (manajer investasi) dan dimasukkan kepada beberapa instrumen investasi seperti deposito, obligasi, saham untuk meminimalkan resiko dan memberikan tingkat hasil yang proporsional (secara profesional).
Ketika kita ingin berinvestasi di reksadana, kita bisa mendatangi pihak-pihak yang berprofesi sebagai agen penjual reksadana. Agen penjual reksadana tadi harus memiliki ijin khusus yaitu WAPERD (Wakil Agen Penjual Efek Reksadana). Namun karena masyarakat lebih akrab dengan perbankan, reksadana juga dijual melalui perbankan untuk mempermudah masyarakat dalam berinvestasi. Perbankan yang bekerjasama menjual reksadana juga harus memiliki ijin APERD (Agen Penjual Reksadana).
Hanya dengan uang 100 ribu kita bisa memulai untuk berinvestasi di reksadana (produk tertentu). Uang tadi bisa digunakan untuk membeli reksadana. Kemudian, ketika kita membeli reksadana, akan dikenakan biaya pembelian (subscription fee) sebesar 0,5-2% dari dana yang kita belikan reksadana. Misal kita investasi sebesar 1 juta, jika biaya pembelian 1% maka biaya pembelian sebesar 10 ribu.
Ketika kita akan berinvestasi di reksadana, kita tentukan terlebih dahulu tujuan keuangan, profil resiko, dan tingkat hasil yang diinginan. Tujuan keuangan berkaitan erat dengan “untuk apa uang hasil investasi ini digunakan dan berapa lama waktunya”. Profil resiko adalah kemampuan dalam menanggung resiko yang bisa terjadi dari investasi, sehingga kita bisa benar-benar siap jika uang malah turun sebesar 30%.
Reksadana dibagi menjadi empat, yaitu; reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.
1. Reksadana Pasar Uang
Untuk investasi jangka pendek dan menengah, tujuan keuangan kita antara 1-2 tahun. Dengan tingkat hasil (rata-rata dari tahun sebelumnya) sebesar 6,5 – 8% net off tax (sudah tidak dipotong pajak).
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Untuk investasi jangka menengah, tujuan keuangan kita antara 2-3 tahun. Dengan tingkat hasil (rata-rata dari tahun sebelumnya) sebesar 8-12%.
3. Reksadana Campuran
Untuk investasi jangka panjang, tujuan keuangan kita antara 3-5 tahun. Dengan tingkat hasil (rata-rata dari tahun sebelumnya) 15–20%.
4. Reksadana Saham
Untuk investasi jangka panjang, tujuan keuangan kita lebih dari 5 tahun. Dengan tingkat hasil >20%.
Demikian yang bisa saya sharingkan pada pagi hari ini. Tulisan ini hanya menjadi bahan pertimbangan Anda dalam berinvestasi, dan bukan sebuah perintah untuk berinvestasi dalam produk tertentu. Terima kasih untuk waktu yang Anda luangkan untuk membaca tulisan ini.
Salam Profit,
Ilham Romadona